Intermezzo

Hanya sekedar melirik blog,tak lebih...hampir 3 bulan saya tak menyambangi blog ini..hhhh..

3 bulan berlalu,dan apa yang berubah?? saya akan mengingat2 lagi ke belakang...
beberapa trip menjelajahi daerah lain,main game yang akut [lagi] :( , dan beberapa rencana besar dalam waktu dekat.
Menghitung waktu.....
=-=-=-=
Mudah2an ada posting yang lebih serius dalam waktu dekat ini,
Cm4nk over n out.

Selengkapnya...

Thousand Island,..

Sabtu pagi,memaksakan diri bangun 4.30 wib,setelah sebelumnya lembur sampai jam 11 malam.Bergegas mandi,nyeduh kopi sebagai ritual wajib,kemudian berkemas menuju Sarinah,meeting point buat perjalanan kali ini.













Berangkat 13 orang,angka yg sial kata sebagian orang..tapi syukurlah,perjalanannya relatif tanpa gangguan dan cuaca cerah,menampik anggapan itu.
Kapal dari Pelabuhan Muara Angke,berangkat jam 7 pagi,kurang lebih 2 jam perjalanan sebelum merapat ke dermaga Pulau Pramuka.Saya menikmati sepanjang perjalanan dalam diam,hanya sekali-kali ngobrol dengan bapak di sebelah dan teman seperjalanan yang lain.
Berjumlah sekitar 110 pulau,dengan pulau yang dihuni manusia sebanyak 11 pulau,info ini yang saya dapat dari bapak di sebelah saya.
Tepat jam 9,kapal merapat di dermaga Pulau Pramuka,kami langsung menuju ke rumah yang sudah dibooking,diiringi ibu penjaga rumah.Wow,melebihi ekspektasi,rumah yang cukup besar,lumayan baru pula..dengan 2 kamar tidur dan ruang tamu yang luas.Satu-satunya nilai minus buat rumah ini adalah letaknya yang agak jauh dari dermaga.


Setelah meletakkan ransel dan bawaan yang lain,tidak membuang-buang waktu,saya dan teman yang lain memilih untuk sarapan,dan kemudian menyewa perahu untuk menuju Pulau Semak Daun.David,yang sebelumnya sudah 2x menjelajah pulau ini,jadi tour guide,dan tujuan sarapan sekaligus makan siang,adalah....masakan Padang ( di mana2 warung ini mang selalu ada ya..ck..ck.. :D )
Naik ojek perahu,kemudian tawar menawar harga,dan deal di harga 250rb untuk dipakai seharian,tujuan pertama kami adalah Pulau Semak Daun -mmm,ada cerita tersendiri tentang nama pulau ini,berhubung kita semua baru pertama kali ntu ke Pulau Seribu,kecuali David,pas ngobrol tentang pulau ini,ada ja yg ketukar namanya.,sample : 'bla..bla..bla..yg di pulau Semak belukar ntu tadi lho..bla..bla" -, beberapa kalimat selesai baru kita nyadar,mang ada yg namanya semak belukar?? :D - ...tapi kesan pertama sewaktu tiba di tempat ini adalah..Great!!!!!,ya dengan 5 tanda seru. Berhubung yang merapat pertama kali saat itu adalah perahu kami,rasanya ntu pulau benar2 jadi milik pribadi :D (setelah itu,ada 2 perahu lagi yang datang,dan ikutan snorkeling di depan dermaga).Bosan berendam dan berjemur di sini,kami lanjut ke Pulau Air,warna air yang hijau bening memberikan kesan tersendiri..setelah itu kami lanjut ke Pulau Karya,mengisi perut yang kosong sebelum survei lokasi untuk snorkeling besoknya.


Habis mandi,ketika yang lain beristirahat dan mandi,bergegas menuju dermaga,berburu sunset dan suasana dermaga di malam hari.Dermaga ini lumayan sepi,karena kapal yang merapat hanya pada pagi dan siang hari.Tak banyak yang bisa dilakukan di malam hari,setelah makan malam dan ngobrol di sebelah dermaga sekitar 1 jam,istirahat menjadi pilihan terakhir :)

Pagi berikutnya rencana untuk snorkeling.Kami awalnya hanya akan snorkeling di baliho,yg sudah disurvei kemarin sore,tapi orang dari Elang wisata yang ngasih peralatan memberi ide buat snorkeliing ke karang lunak,jadi ga da salahnya dicoba,toh mereka yang lebih tau lautan di sekitar sini dibanding kami :)

.Dan akhirnya saat2 itu tiba,pengalaman pertama snorkeling yang diiringi luka tergores karang,setelah mencoba beradaptasi untuk bernapas dengan mulut melalui snorkel,menghilangkan phobia pada kedalaman laut (walaupun dah make pelampung,tetap ja rasa takut ada :D ),setelah itu yang tersisa hanya rasa penasaran yang lebih dalam untuk melihat dan melihat lagi,indahnya biota laut dari dekat - bukan hanya dari televisi dan gambar orang lain -..dan rasanya layak untuk diulang lagi.Setengah jam pertama.3 jam berlalu tanpa terasa,dan sedikit menyesal,kenapa ga snorkeling kemarin ja,karena durasinya bakal lebih lama. Beranjak dari Karang lunak,yang punya perahu dan pemandunya membawa kami ke kolam buatan di depan pulau pramuka,ada papan loncat di situ setinggi kurang lebih 6 meter,lumayan buat uji adrenalin :D ,dan saya memberanikan diri untuk uji nyali di situ.fiuhh..ternyata tidak semenakutkan yang saya pikirkan sebelumnya,hingga saya ulang sekali lagi.
Jam 11 kurang,kami balik ke penginapan untuk berbenah,makan siang dan kemudian menunggu kapal dari Pulau Panggang untuk kemudian balik ke Jkt.Perjalanan yang mengesankan...

Selengkapnya...

Trip to Karang Bolong - Karang Suraga


Pagi,9 April 2009..saat orang-orang bersiap untuk menuju TPS,saya bersiap2 juga..tapi buat perjalanan ke daerah Anyer,bukan TPS :P -bukan karena saya enggan memilih,tapi karena saya tidak terdaftar di DPT,dan KTP saya pun bukan KTP Jkt :D -.
Jam 8 pagi,semuanya dah siap,naik bus 213 ke arah Slipi,saya turun depan RS Harapan Kita,tempat janjian dengan Agra dan Henry buat nunggu bus jurusan Merak.Sebelumnya kita dah janjian untuk traveling kali ini dengan nyambung2 bus,walaupun belum ada 1 orang pun yang pernah menginjakkan kaki ke Anyer.Bermodal hasil browsing di blog2 orang tentang rute dan angkutan yang bisa dipakai,kita bertiga nekat buat perjalanan kali ini - orang lain travelling ke luar negeri ja ga nyasar,ini masih Indonesia kok :D -
Akhirnya setelah menunggu sekitar setengah jam,kita dapat bus jurusan Bekasi - Merak.Dan kesalahan pertama terjadi,kita ga nanya tarifnya! begitu naik,ditagih 30rb 1 orang( ntu harga dari Bekasi sampai Merak,bukan Jakarta-Cilegon,fiuhh nasib).Rutenya kita turun di Cilegon Barat,tapi ternyata,busnya hanya keluar di Cilegon Timur,kemudian langsung menuju pintu Tol Merak,mau ga mau, kita turun dekat pertigaan di depan pintu Tol Merak,nyambung mikrolet warna Merah,bayar 3rb perak.Dari sini,kita nyambung lagi mikrolet berwarna perak yang menuju Labuan,dengan patokan,bakal turun di Karang Bolong (hanya ini tempat yang saya tau ketika browsing,jadi ga tau lagi mo turun di mana mhehehe..)

Nyampe Karang Bolong,yang ditempuh sekitar 1 jam perjalanan, kesalahan yang ke-2 terulang lagi,kita ga nanya tarif pas naik,dan ditagih 15rb/orang ( normalnya 8rb-10rb).

Perut yang minta diisi,memaksa kita buat makan siang lebih dulu,dan di depan pintu masuk Karang Bolong,ada area yang agak luas berisi beragam warung makan,penjual suvenir serta parkiran.Kita memutuskan untuk makan di sini.Setelah perut kenyang,dan pencarian penginapan yang gagal dengan sukses,pilihan untuk melihat2 kawasan Karang Bolong lebih dulu rasanya lebih menggoda,bayar tiket masuk 5rb/orang..dan kita dihadapkan dengan.. Karang yg bolong dibawahnya!! :D - bukan ditengah2 ya.. ;-) - sepanjang pantai,begitu banyak karang,ini mungkin yang jadi ciri khas pantai Karang Bolong.Karang ini sendiri bisa didaki menuju pondok kecil yang agak menjorok ke laut.Sayangnya pantai di sebelah kanan ditembok/diberi pembatas? yang membuat saya tersadar,kalau kawasan yang saya masuki adalah pantainya 'kapitalis' dan melihat sampai ke ujung terjauh,semakin menguatkan pikiran saya,setiap hotel,Cottage atau penginapan yang mengarah ke pantai,akan mengkapling2 pantai dengan membuat tembok2 pembatas pantai sampai ke ujung pantai terdalam..fiuhhh! minus satu untuk kawasan Anyer!!
Turun dari karang,rasa haus dan kelapa muda di ujung mengundang selera - ini penjual tau ja,kalo naik turun karang dan dihadapkan dengan kelapa muda segar,pasti bikin air liur turun naik di leher,godaan yang tidak tertahankan.. :D- jadilah kita nyicipin kelapa muda dengan harga 5rb/buah.One word...SEGER!!

Setelah melihat sekeliling Karang Bolong,kita memutuskan untuk ga menginap sekitar situ,toh pemandangannya dah kita lihat,mending nyari2 kawasan baru,jadinya kita jalan balik agak ke utara,dan melihat sebuah pantai umum, Karang Suraga.Nanya pemilik warung di ujung jembatan,kita akhirnya dapat tempat nginap dengan harga 150rb/malam dikasih 3 kasur dengan kamar yang luas dan kamar mandi dalam.Pantai ini adalah pantai umum,dan penduduk sekitar hanya menagih biaya masuk untuk kendaraan.

Sore kita dah duduk di hamparan pasir putih,berharap bisa menangkap sunset,tapi sayangnya,cuaca mendung,jadinya cuma ngobrol ngalor ngidul..makan malam,masuk pantai lagi,ngeliat2 view krakatau yang agak berkabut di kejauhan..

Pagi jam 5 subuh,niat masuk ngeliat2 sunrise..dan,yak,nasib sial belum mau berlalu,hujan gerimis..arrghh!setlah menunggu sekitar 15 menit,hujannya tinggal titik2 kecil,kita menuju pantai,dan sarapan kopi + indomie rebus telor sambil menunggu hujan benar2 reda.Setelah itu?nyeburrrr!!-eh airnya asin lagi, - kapan ya,saya bisa ketemu air laut yang rasanya tawar? -berharap produsen air mineral buka
pantai pribadi..:D -


Puas berendam,kita balik ke penginapan,mandi lanjut dengan makan siang,trus siap2 balik ke Jkt.Begitu balik,kesialan yang ke 3 masih datang,kita ga nanya tarif lagi,dan angkot perak nagih kita 20rb/orang!Kali ini agak ngotot dikit,dan si supir balikin duit 10rb dari duit 50rb yang dikasih..fiuhhh!
=-=-=
Note :
Rute lengkap :
1.Bus Jakarta-Merak turun di pintu Tol Cilegon Timur ,naik angkot warna ungu turun di simpang dekat Matahari,pindah angkot warna perak jurusan Labuan.
atau
2. Bus Jakarta - Merak turun di pertigaan sebelum pintu Tol Merak,naik angkot merah,turun di simpang,pindah angkot warna perak jurusan Labuan.
*Sebelum naik angkot,tanya dulu tarifnya,begitu tau kita adalah orang baru,tarifnya akan digelembungkan ma supir2 di sini ;-) *
*Jalur yang dilalui angkot jurusan Labuan adalah sepanjang pantai Anyer-Carita-Labuan,kalau ga tau tujuan mo turun di mana,biarkan feeling dan mata menuntun anda begitu melihat ada pantai yang menarik di sebelah kanan :) *

Selengkapnya...

Trip to Batu Karas


Sebuah pantai - lebih tepatnya teluk - ,letaknya di sebelah kanan Pangandaran,sekitar 1 jam perjalanan,melewati pinggiran Green Canyon,dan sampailah kita di sebuah teluk dengan puluhan perahu di pinggir pantainya..
Berangkat jam 9 malam dari Bandung,dan tiba sekitar jam 3 subuh - setelah sebelumnya saya bela-belain bangun pagi di hari sabtu untuk ngejar travel Jakarta - Bandung -
Sewaktu kami tiba,bintang di langit masih kelihatan,tapi menjelang pagi,cuacanya berubah jadi mendung,bahkan hujan gerimis.Ahh sambutan yang kurang ramah dari alam batu Karas buat pendatang baru :( .

Tapi semuanya harus dinikmati,toh ini weekend dengan perjalanan panjang dari Jkt-Bandung-Batu Karas,masa' akan saya nikmati hanya dengan tidur?,setelah istirahat kurang lebih 1 jam,lebih tepatnya ngopi :D ,saya paksain bawa tripod ke bibir pantai,walaupun ga yakin akan ada yang bisa di dapat dengan cuaca mendung seperti itu..
Yang lain ga mau ketinggalan,bawa handycam,bawa bola kaki,atau bahkan telanjang dada buat langsung nyebur ke laut..wkwk,seperti inilah orang yang keseringan di gunung dan ga pernah ngeliat air laut,langsung nyebur,dan kemudian misah-misuh, "Wah ternyata asin...!!" , fufufufu....

Siangnya,cuaca mulai agak ramah,walaupun ga secerah yang saya harapkan..jalan ke depan Teratai Hotel,isinya ramai dengan orang yang naik banana dolphin boat,segerombolan pramuka yang saya ga tau persisnya lagi ngapain.

Malamnya,beli 2 kilo ikan buat dibakar rame2 di pinggir pantai,dan di sini lah saya lupa di mana naruh lens cap..*poor me* ,ikan bakar segar - walaupun beberapa bercampur pasir karena koki2 amatir- amblas masuk ke perut orang2 gunung yang kelaparan.. :D


Pagi terakhir..saya berharap ketemu sunrise..setting alarm hp ke jam 5 subuh,sebelumnya dah janjian ma beberapa anak,buat menjelajah karang di kanan pantai,karena infonya,sunrise muncul dari kanan..tapi saking capeknya..upss bablas,saya bangun setengah 7,disambut dengan senyum mengejek dari 3 orang yang ternyata ga tidur dan baru saja balik dari karang incaran, "salah sendiri ketiduran",pintu kamar ditutup pula - siapa yg nutup yak? Ngacung!!--arrghh tidak,ga butuh mikir panjang lagi,ga cuci muka,ga ngapa2in..ambil tas kamera dan lari ke pantai di depan penginapan,jepret apa yang masih tersisa di pagi hari itu..eh di situ juga ada pasangan yang lagi foto prawed dengan busana serba putih,so sweet..

Mataharinya sudah tinggi,terpaksa ngambil gambar seadanya ja,dan lagi-lagi orang2 gunung yang haus air laut bermunculan..pagi2 dah nyebur lagi..ck..ck..ck..


Pagi menjelang siang terakhir,karena plannya bakal balik jam 3 sore,langit biru yang saya harapkan akhirnya muncul juga..tapi rasanya jepret2 bisa ditunda sampai siang,saya juga ingin menikmati asinnya air laut..kamera berpindah tangan,dan saya lari ke penginapan buat ganti celana..kemudian ikut nyebur menyusul yang lain..ahh..lepas banget rasanya..masuk ke tengah,menyambut ombak besar yang datang untuk merasakan seluruh badan didorong lagi ke pantai..ya rasanya seperti kembali jadi anak kecil bermain2 seperti itu,tapi menyenangkan..terlentang di pasir kemudian di guyur ombak yang datang,airnya masuk ke telinga,bahkan terkadang tertelan,membuat saya muntah2..fiuhh,biarkan saja,karena saya ga tau,kapan lagi saya bisa ke sini :D
=-=-=-=-=

Belasan jam perjalanan pergi-pulang rasanya setimpal dengan perjalanan kali ini,makasih buat kalian yang mengundang saya jadi orang asing dalam trip kalian..wkwkwk.. next trip,Ujung Genteng atau Anyer? I hope so..


Foto2 yang lain ada di flickr

Selengkapnya...

(Cont.) Missing Day...


Akhirnya bisa nulis lagi setelah sekian lama tertunda.. :-)
..nyambung tulisan sebelumnya..


Tana Toraja,sebuah kabupaten kecil di sebelah utara Sulawesi Selatan,8 jam perjalanan dari Makassar,daerah pegunungan dingin yg membuat sebagian besar penduduknya addicted minum kopi wkwkwk (eh yg terakhir ini asumsi saya lho :-) ),dengan 2 kota kecil kembar -Makale dan Rantepao- di dalamnya.
Di sinilah saya menghabiskan masa kecil saya sampai SMU sebelum cabut ke Bandung 8 tahun yg lalu..Natal kali ini benar2 terlewatkan -lihat posting sebelumnya-..dan menyambut tahun baru dengan telinga pekak saking banyaknya petasan bertalu2 ..-kok aneh ya pilihan katanya- (hmm..let me think later),
Dari awal Desember,bahkan mungkin sebelumnya,saya mendengar gaung Toraja Lovely December ( katanya bagian dari Visit Indonesian Year 2008),dan membuat saya lebih bersemangat lagi buat balik ke Toraja , tapi nyampe sana kok ya ga ada yg wah gitu,selain seremonial dengan panggung gede di lapangan Kodim 1414 yg dihadiri JK,..atw saya yg jarang keluar?hmm,rasanya mang lebih enak mendem di rumah,ngopi dalam suasana dingin :-),menikmati liburan.Selama 8 hari di sini,yang bisa saya anggap jalan2 hanya ke kampungnya Bapak ma Ibu di daerah Sa'dan dan ngantar ponakan2 mandi di pemandian air panas Makula -yg jadi pertanyaan saya juga dari dulu,Toraja tidak punya gunung api,tapi punya sumber mata air panas?? hmm - selebihnya?hanya mutar2 di kota kecil ini,yang dari ujung ke ujung bisa ditempuh setengah jam dengan naik motor atau mobil.

Tidak banyak yang berubah sebenarnya dari sini,kecuali bahwa kota kecil saya sudah berubah dimekarkan menjadi sebuah ibukota kabupaten baru,Toraja Utara,..kenangan saya akan masa-masa SMU di sini,yang terasa semakin kental dengan reuni kecil2an bersama beberapa teman yang kebetulan balik juga..orang2 dengan tampang sama(walaupun lebih tua dewasa-,namun sikap dan status yang banyak berubah dan keliatan lebih jelas..ada yang dah jadi PNS jauh di kalimantan sana,jadi kontraktor sukses di toraja (*kedip2*),dan ada malah yg dah punya 3 anak tapi tetep pede bergaul ma kami2..(Hii Sis,will u read this?? :-D)


Rantepao dan ATMnya

ATM,di kota kecil ini -Rantepao- hanya ada 3 biji,Danamon,BNI BRI..dan sebagai informasi tambahan,di sekitar bulan Desember dan Januari itulah orang2 Toraja begitu banyak yg mudik,(untuk merayakan natal dan tahun baru bersama keluarga, ataupun pesta adat),akibatnya pemakai atm jadi membengkak dan..setiap hari sepanjang saya di kota ini,antrian atm ntu seperti antri sembako,dan seringkali,atmnya kehabisan duit cash,so nasabahnya?? terpaksa ngambil duit di 2 atm yg lain(kalo kebetulan ga habis juga)..kali pertama,saya datang pagi hari,dan ngeliat antrian sekitar 8-10 orang,ah masih banyak,ntar2 ja..sorenya saya datang lagi dan..makjegagik!! ntu antrean malah dah muter kyk ular,ga kurang dari 20 orang..tapi sisi positifnya justru karena antri itulah saya bisa ketemu beberapa temen masa kecil saya yg kebetulan datang buat narik duit juga..*ahh kota kecilku..* :-D.
Saya juga ingat gimana satpam banknya cerita,pas tgl 31 menjelang taon baru,ntu atm antriannya ga habis-habis sampe stengah 3 subuh..gila!
*Teriak :Mandiri!!,berekspansi lah ke Toraja sana- acak-acak meja-*


Tanggal 4 malam,saya dah di bandara makasar untuk jadwal penerbangan setengah 9 malam,dan yak persis kayak iklan rokok ntu, delay sampe jam 1 malam..uuughhh!.
=-=-=-=-=-=-=

8 hari yang melelahkan dan penuh kenangan masa lalu tentu saja,hingga akhirnya saya harus balik 'menikmati' penatnya Jakarta..

Satu yg membuat saya agak kaget juga..wooh ponakan-ponakan saya ternyata dah banyak ..dan,sangat berisik!:-D -miss u all ,kids - fiuhh..
Foto2 lebih lengkap saya upload di flickr dan multiply

Selengkapnya...

Missing Day...

Wew..balik ke Toraja 2 minggu dan blog ini terbengkalai tanpa update..
akan ada banyak cerita perjalanan,kenangan-kenangan yg terungkit kembali,photo2 dsb,tapi blm sempat buat dipublish,fiuhh..
Cabut dari Jkt tanggal 20 subuh ( layaknya orang gila masuk bandara pukul 2.15 dinihari,ketika orang2 masih tenggelam dalam mimpi langit ke tujuh ),nyampe Makassar pagi harinya dan disambut dengan hujan gerimis yang ga berhenti dari pagi sampe sore..

24 Des,ketika orang lain merayakan malam Natal,saya malah dalam perjalanan ke Toraja,ahh hilang sudah malam Natalnya..(sambil ketawa2 salaman sendiri ma adik dan sepupu di tempat peristirahatan minum kopi , Met Natal semua ..)
Hmm.. besok-besok ja lanjutannya,Jakarta dan kesibukannya menagih janji...
=-=-=-=-=-=
Hidup itu memang sebuah perjalanan,tapi terkadang,kita harus berbalik sesekali,mengenang yang masih tersisa untuk kemudian berlari ke depan
Selengkapnya...

Copyright © 2008 - Track of ink.. - is proudly powered by Blogger