Di Bawah Menara Tua...

Libur 3 hari kemaren memberi saya kesempatan untuk jalan-jalan ke Bandung,sekedar bernostalgia dengan masa - masa kuliah dulu.Melihat lihat lingkungan kampus dan geliat kehidupan di sekitarnya yang berlari bergerak dengan sangat cepat..-inikah kapitalisme?- ah tidak,saya ingin melihatnya dari sisi yang berbeda...ini adalah pembangunan menuju kemajuan yang lebih baik..rawa di depan kampus yang berubah jadi kapling-kapling tanah siap bangun..sawah di sebelah lapangan bola yang telah tersulap menjadi gedung politeknik mewah..hutan kampus di sebelah jalan Palasari yang menjelma jadi bangunan asrama putri yang cantik,sawah di sebelah masjid yang kini berubah menjadi bangunan setengah jadi, beratap tanpa dinding,yang katanya akan menjadi parkiran motor untuk civitas kampus ....

Kurang dari 2 tahun saya meninggalkan kampus ini,dan saya merasa asing,merasa memasuki sebuah kota baru..tapi ada yang tersisa..makin tua tapi tetap gagah dengan segala kerapuhannya..2 menara tinggi dari besi tua yang menjulang di tengah-tengah kampus..menara ini sepengetahuan saya punya andil cukup besar dalam sejarah Indonesia sebagai menara untuk menyiarkan Proklamasi 1945 ke pelosok Indonesia ,dan saya berusaha mencari fakta tentang itu,tapi saya hanya ketemu ini,tulisan dari Kang OdyDasa tentang peran Bapak Prof.Andi Hakim Nasution(Ketua STT Telkom 1997 -2001) mempertahankan 2 menara ini untuk tidak dibongkar bersama ke 11 menara yang lain menjadi besi rongsokan tua..
Ah ya..mungkin ini hanya onggokan besi tua yang masih menjulang..tapi saya akan tetap melihatnya sebagai sejarah dan salah satu tonggak telekomunikasi di tanah air ini..dari nenek buyut saya yang hanya kenal RRI -atau mungkin malah tidak kenal radio sama sekali-,sampai ponakan,adik,sepupu,teman,kalian yang baca tulisan ini, saya yang sudah gonta - ganti nomor ponsel dari berbagai operator..kapitalisme?sekali lagi bukan...ini kemajuan ;-)
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Satu yang jadi pertanyaan saya : menara ini jauuuh (ya dengan 3 u) lebih tinggi dan lebih besar dibanding beberapa menara operator yang bisa saya lihat dari halaman kampus juga,kenapa menara ini tidak dimanfaatkan?
Sepanjang kuliah dulu,saya hanya mengetahui menara ini sekali 'dimanfaatkan',itupun oleh penduduk sekitar,yup..buat terjun bebas menghadap ajal menghindari kerumitan hidup..
-------------
Photo by M4nk with Canon S5is,without editing

11 komentar:

Anonymous said...

kayaknya dimana-mana sawah memang sudah berubah jadi perumahan ya...

Cm4nk said...

:-)Kebanyakan kang... :-)

blueismycolour said...

hahaha..
anak kuliahan Bdg jg toh? xb
moga2 aje bdg ga jd jkt yaa...
( my only wishh >,< )

Cm4nk said...

@Ivy
Bukannya udah tuh tiap weekend ma hari libur??
Bandung penuh ma mobil2 plat B

yg ngebedain sekarang cuma ini :
Di Bdg,gw dengar orang ngomong kebanyakan kayak Kabayan,naik busway di Jkt,gw denger orang ngomong kyk Mandra..ntu ja bedanya sekarang *kkkkkkkkkkk*

Anonymous said...

kapitalisme atau bukan...yang paling penting kemajuan ini bisa durasakan manfaatnya oleh banyak orang...

lalu semoga saja menara tua itu tetap di situ, agar kita tetap bisa belajar dari sejarah...

Anonymous said...

Bandung dengan segala perubahannya yang pesat.. akan tetep menjadi Bandung... tidak ada yang bisa menggantikannya :) salam kenal

Sevanus said...

coba kalo Bandung jd ibukota.. gmana jd y yahh?? hhahaaha salam kenal yak:)

Ratusya said...

kerenz euy potonya... :) mampir & salam kenal

Cm4nk said...

@Ackmali@
Nuhun :-)...salam kenal juga

Henry Mandiri said...

foto ke-2 tuch kamu dari angle mana? dan objek apa ?

Anonymous said...

@Henry
Lho,ntu foto menara juga,tapi jepret tepat dari bawahnya ( masuk ke bagian tengah menara).. he..he..

Copyright © 2008 - Track of ink.. - is proudly powered by Blogger